Contoh pantun bersajak abab – Halo sobat semua, untuk kamu sedang bersekolah pastinya tidak asing dengan pantun. Pantun merupakan sastra yang sudah terkenal sejak lama. Pantun adalah bentuk puisi tradisional yang berasal dari budaya Melayu. Biasanya terdiri dari empat baris dengan pola sajak A-B-A-B, di mana baris pertama dan kedua berkaitan, begitu pula baris ketiga dan keempat. Pantun sering digunakan untuk menyampaikan pesan, humor, atau ekspresi perasaan dalam bentuk yang ringkas dan berirama.
Kamu penasaran dan ingin tahu lebih dalam lagi tentang pantun, apa ciri-cirinya, apa saja jenis pantun dan apa saja contoh pantun tentang berbagai tema? yuk baca artikel dibawah ini dan kamu pasti jadi lebih mengerti tentang pantun.
1. Pengertian pantun
Pantun adalah bentuk puisi kuno yang sangat dikenal di wilayah Nusantara. Asal kata “Pantun” berasal dari Bahasa Minangkabau, yaitu “patuntun” yang berarti “penuntun”. Dalam berbagai bahasa daerah, pantun memiliki sebutan yang berbeda, seperti parikan dalam bahasa Jawa, paparikan dalam bahasa Sunda, dan umpasa dalam bahasa Batak. Umumnya, pantun terdiri dari empat baris dengan masing-masing baris mengandung 8-12 suku kata, dan bersajak akhir dengan pola a-b-a-b atau a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b atau a-b-b-a). Pantun awalnya merupakan sastra lisan, tetapi kini juga ditemukan pantun yang tertulis. Salah satu ciri penting dari pantun adalah penggubahnya tidak disebutkan (anonim), hal ini karena penyebarannya dilakukan secara lisan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Menurut Sudaryat (2006:170), pantun adalah karya sastra puisi lama yang terdiri dari empat baris dengan pola sajak a-b-a-b. Setiap baris biasanya memiliki 8-12 suku kata, di mana baris pertama dan kedua disebut sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi. Suroso (2008:74) juga menggambarkan pantun sebagai sanjak yang terdiri dari 4 baris dengan pola persajakan a-b-a-b, dimana terdapat bagian sampiran dan isi.
Ambary (2005:24) menjelaskan bahwa pantun adalah jenis sajak yang terdiri dari empat baris, dengan setiap baris mengandung 8 hingga 12 suku kata. Pantun bersajak sengkelang (a-b-a-b), di mana dua baris pertama adalah sampiran dan makna terkandung dalam dua baris terakhir.
Menurut Moeliono (2002:728), pantun merupakan bentuk puisi asli Indonesia (Melayu), dengan setiap bait (kuplet) umumnya terdiri dari empat atau lima kata, bersajak (a-b-a-b). Tiap baris terdiri dari empat kalimat, di mana baris pertama dan kedua berperan sebagai sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat menyampaikan isi.
Utami (2013:8) menyatakan bahwa pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang terkenal dalam sastra Nusantara. Di bahasa Sunda, pantun dikenal sebagai paparikan, sementara dalam bahasa Jawa disebut parikan.
2. Ciri-ciri pantun
Pantun memiliki bebera ciri-ciri yang membuatnya khas, diantaranya :
- Struktur Empat Baris:
Pantun umumnya terdiri dari empat baris atau larik.
- Sampiran dan Isi
Dua baris pertama disebut sampiran, sementara dua baris terakhir berisi pesan atau makna.
- Jumlah Suku Kata
Setiap baris dalam pantun biasanya terdiri dari 8-12 suku kata.
- Polanya a-b-a-b atau a-a-a-a
Pantun bersajak akhir dengan pola a-b-a-b atau a-a-a-a
- Anonim
Umumnya, pantun tidak mencantumkan nama penggubahnya karena penyebarannya dilakukan secara lisan.
3. Struktur pantun
Pantun terbagi menjadi dua bagian, yang pertama disebut sampiran. Sampiran berfungsi sebagai persiapan untuk bagian kedua, yaitu isi, dengan rima dan irama yang serupa. Meskipun sampiran mungkin tidak memiliki hubungan langsung dengan isi, namun memberikan gambaran bunyi isi pantun. Kalimat dalam sampiran sering kali dirancang secara unik untuk menarik minat pendengar.
Bagian kedua, yaitu isi, merupakan inti dari pemikiran pembuat pantun. Di sini, pembuat pantun menuangkan pesan atau gagasan utama. Penting untuk menjaga agar rimanya tetap serasi dengan sampiran agar pantun terdengar harmonis.
- Bait Pertama (A1): Larik pertama dengan rima a.
- Bait Kedua (A2): Larik kedua dengan rima b.
- Bait Ketiga (B1): Larik ketiga dengan rima a.
- Bait Keempat (B2): Larik keempat dengan rima b.
Berikut contoh pantun bersajak abab, kemudian mari kita bedah pantun ini berdasarkan ciri-ciri pantun:
Di hutan rimba hewan berlarian (A1)
Kicau burung menghiasi pagi (A2)
Di sini alam begitu indah dan menawan (B1)
Hutan hijau jadi sumber kehidupan kami (B2)
- Pantun terdiri atas empat baris dalam satu bait
Dalam seni sastra, baris yang terdapat dalam satu bait pantun disebut larik. Sebuah bait pantun terdiri dari empat baris. Contoh bait pantun adalah sebagai berikut:
Di hutan rimba hewan berlarian (Baris 1)
Kicau burung menghiasi pagi (Baris 2)
Di sini alam begitu indah dan menawan (Baris 3)
Hutan hijau jadi sumber kehidupan kami (Baris 4)
- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran
Sampiran berfungsi sebagai pengantar pada baris pertama dan kedua dalam sebuah pantun, bertujuan agar pembaca atau pendengar tertarik untuk melanjutkan membaca baris ketiga dan keempat yang membawa isi atau pesan utama.
Di hutan rimba hewan berlarian (Sampiran)
Kicau burung menghiasi pagi (Sampiran)
- Baris ketiga dan keempat merupakan isi
Bagian isi pantun merupakan inti tujuan dari pantun itu sendiri. Isi pantun mencakup berbagai hal, seperti hiburan, pesan moral, didikan, sindiran, dan sebagainya. Dalam bagian isi, terkandung pesan yang ingin disampaikan oleh orang yang membuat pantun kepada pihak lain.
Di sini alamnya indah dan menawan (Isi)
Hutan hijau sumber kehidupan kami (Isi)
- Pantun bersajak a-b-a-b
Pantun memiliki pola rima akhir a-b-a-b, yang mengacu pada bunyi yang muncul di ujung setiap baris pantun. Berikut adalah contoh pantun dengan pola rima a-b-a-b, berdasarkan contoh pantun sebelumnya:
Di hutan rimba hewan berlarian
Kicau burung menghiasi pagi
Di sini alamnya indah dan menawan
Hutan hijau sumber kehidupan kami
Pada baris pertama dan ketiga, bunyi yang dihasilkan berakhiran ‘an’ dan ‘wan’. Begitupun pada baris kedua dan keempat, bunyi yang dihasilkan yaitu ‘gi’ dan ‘mi’. Nah, itulah yang dimaksud dengan pantun bersajak a-b-a-b.
- Tiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata
Tiap baris biasanya mengandung setidaknya 8–12 suku kata, yuk kita simak contohnya!
Di hutan rimba hewan berlarian (11 suku kata)
Kicau burung menghiasi pagi (10 suku kata)
Di sini alamnya indah dan menawan (12 suku kata)
Hutan hijau sumber kehidupan kami (12 suku kata)
4. Cara Membuat Pantun
Untuk membuat sebuah pantun, kamu bisa memperhatikan contoh langkah pembuatan pantun bersajak abab berikut ini:
- Buat dahulu dua baris isi dengan tiap baris memiliki akhir yang berbeda.
Contoh: Aduh kau bau sekali /Ternyata belum mandi seminggu.
- Kemudian buat dua baris sampiran yang bersajak dengan isi.
Contoh: Pak Romi pergi ke Bali / Melihat bule sedang berjemur.
- Ganti jika jumlah suku kata per baris belum mencapai 8–12 suku kata.
- hasilnya:
Pak Romi pergi ke Bali
Melihat bule sedang berjemur
Aduh pantas kau bau sekali
Ternyata belum mandi seminggu
5. Peran dan Fungsi Pantun
Pantun memiliki berbagai fungsi dan peran, antara lain:
- Hiburan
Pantun sering digunakan untuk menghibur, baik di acara pertunjukan tradisional, pesta, atau dalam situasi santai.
- Pendidikan
Pantun sering mengandung nilai-nilai moral, petuah, atau pelajaran hidup, sehingga dapat digunakan sebagai alat pendidikan yang menyenangkan.
- Ekspresi Seni
Pantun dianggap sebagai bentuk seni tradisional yang mencerminkan kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat.
- Komunikasi
Dalam kehidupan sehari-hari, pantun dapat digunakan sebagai cara ekspresif untuk menyampaikan pesan, ungkapan rasa, atau menyindir dengan cara yang lembut.
- Warisan Budaya
Pantun turut menyumbang pada warisan budaya suatu masyarakat, mempertahankan dan mewariskan tradisi lisan dari generasi ke generasi.
- Ritual dan Upacara
Pantun kadang-kadang digunakan dalam berbagai upacara adat atau ritual untuk memberikan suasana yang khas dan meriah.
Dengan berbagai perannya, pantun menjadi bagian penting dari budaya dan kesenian tradisional di berbagai komunitas.
6. Jenis Pantun
Tahukah kamu? ternyata pantun ada banyak jenisnya, pembagian pantun bisa dibagi berdasarkan isi, bentuk, dan siklus kehidupan (usia). Untuk lebih lengkapnya akan dibahas satu-persatu.
-
Jenis Pantun Berdasarkan Isi
-
Pantun Jenaka
-
Pantun jenaka merupakan pantun yang dibuat dengan memasukkan unsur humor di dalamnya, dimana pantun ini bertujuan untuk menghibur
-
-
Pantun Nasehat
-
Pantun nasehat merupakan pantun yang berisikan nasihat moral atau pendidikan yang bisa ditujukan pada seseorang atau masyarakat umum. Pantun nasihat biasanya memiliki pesan-pesan bijak yang mengajak untuk berbuat baik. Contoh pantun nasehat bersajak abab:
Jalan-jalan ke Kota Flores
jangan lupa membawa sabun
Jika kamu ingin suksesr
belajarlah dengan tekun.
-
-
Pantun Agama
-
Pantun agama serupa dengan pantun nasihat, mengandung pesan moral dan didikan, namun fokus pada aspek religius. Isinya mencerminkan ungkapan manusia terhadap pencipta-Nya.
-
-
Pantun Teka-teki
-
Pantun teka-teki merupakan pantun yang memuat teka-teki yang mengundang pembaca untuk menebak jawabannya.
-
-
Pantun Kiasan
-
Pantun kiasan merupakan pantun yang berisi peribahasa atau kiasan untuk menyampaikan maksud tersirat.
-
-
Pantun kepahlawanan
-
Pantun kepahlawanan adalah jenis pantun yang mencakup tema kepahlawanan, patriotisme, dan semangat kebangsaan.
-
Jenis Pantun Berdasarkan Bentuk
-
Pantun Berkait
-
Pantun berkait memiliki keterkaitan antarbaris, di mana baris kedua dari bait pertama menjadi baris pertama pada bait kedua, dan seterusnya. Misalnya, baris keempat bait pertama menjadi baris ketiga pada bait kedua.
-
-
Pantun Kilat (Karmina)
-
Pantun kilat atau karmina terdiri dari dua baris, dengan baris pertama sebagai sampiran dan baris kedua sebagai isi. Meskipun sebenarnya memiliki empat baris, namun karena pendeknya setiap baris, sering kali terasa seperti dua kalimat terpisah.
-
Berdasarkan Siklus Kehidupan (Usia)
Jenis Pantun berdasarkan Siklus Kehidupan (Usia) mencakup:
-
-
Pantun Anak-anak
-
Menggambarkan perasaan dan peristiwa yang dialami oleh anak-anak, seringkali melibatkan sukacita dan dukacita.
-
-
Pantun Orang Muda (Remaja)
-
Terkait dengan pengalaman di masa muda, membahas perkenalan, hubungan asmara, kehidupan rumah tangga, perasaan seperti kasih sayang, iri, iba, dan nasib diri.
-
-
Pantun Orang Tua
-
Menyampaikan nasihat, membicarakan budaya, adat, agama, dan hal-hal yang relevan dengan kematangan dan pengalaman hidup.
7. Contoh Pantun Bersajak abab
Setelah memahami pengertian, ciri-ciri dan struktur pantun berikutnya kamu dapat melihat. banyak sekali contoh pantun bersajak abab dengan berbagai macam tema, mulai dari pantun jenaka, nasehat, agama, teka-teki, kiasan dan lain-lain.
-
Contoh Pantun Jenaka
Pantun jenaka seringkali dipakai untuk menghibur dan terkadang untuk bercandaan, bahkan dalam suasana akrab, bisa digunakan untuk menyindir dengan nada hangat. Berikut beberapa contoh pantun jenaka bersajak abab
-
- Pak Romi pergi ke Bali
Melihat bule sedang berjemur
Aduh pantas kau bau sekali
Ternyata belum mandi seminggu
-
- Pergi ke hutan lihat badak
Saat berjalan terseok-seok
Nenek tertawa terbahak-bahak
Melihat kakek bermain TikTok
-
- Di kebun banyak semak-semak
Semak-semak lalu dibersihkan
The power of emak-emak
Sein ke kiri beloknya ke kanan
-
- Pergi ke desa melihat sawah
Ada belut langsung diburu
Adik sudah siap ke sekolah
Ternyata sekarang hari Minggu
-
- Ada biawak di rawa-rawa
Ada kera bergelantungan
Bagaimana hati tak tertawa
Rambut botak hendak sisiran
-
- Di danau ada buaya
Buayanya jalan hati-hati
Dikiranya mirip luna maya
Ternyata yang dilirik Mpok Ati
-
- Ke toko beli bahan pangan
Tokonya di sebelah selatan
Siapa buang sampah sembarangan,
Pasti pacarnya orang utan
-
- Pergi kondangan pakai batik
Celananya warna hijau
Wajahmu memang cantik,
Tapi badannya sangat bau,
-
- Hari minggu enaknya berbaring
Tidak perlu bangun pagi
Siapa ini giginya kuning,
tidak pernah gosok gigi.
-
- Ada buaya di rawa-rawa,
Ikan Sepat nyangkut di jaring,
Perut sakit menahan tawa,
Melihat gigi lompat ke piring.
-
Contoh Pantun Nasehat
Pantun nasihat umumnya mengandung pesan moral yang bermakna mendidik, serta menyebarkan nilai-nilai kebaikan melalui pesannya. Berikut beberapa contoh pantun nasehat bersajak abab
-
- Hari minggu kedatangan tamu
Datang membawa pesan penting
Jika banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
-
- Jalan-jalan ke Kota Flores
Jangan lupa membawa sabun
Jika kamu ingin sukses
belajarlah dengan tekun.
-
- Berangkat sekolah diantar bunda
Pulangnya jalan kaki sendiri
Rajin-rajinlah membaca
Agar cita-cita bisa tercapai
-
- Beli mangga naik andong
Belinya di pasar Kramat Jati
Jadi orang tidak boleh sombong
Agar terhindar dari penyakit hati
-
- Hari minggu pergi ke pasar
Membeli ikan dan beras
Di sekolah rajinlah belajar
Agar dewasa jadi orang cerdas
-
- Ke pasar membeli buah kiwi
Dibawanya memakai keranjang
Benahi dulu diri sendiri
Sebelum mengejek dan menghina orang
-
- Banyak kebun di kota sorong
Ditanami pohon kopi arabika
Janganlah suka berbohong
Karna dusta mendatangkan celaka
-
- Ke Salatiga bersama adik
Tidak lupa beli pisang aroma
Rajinlah kamu berbuat baik
Jangan lupa menolong sesama
-
- Kota bandung sering mendung
Lewati jalan berliku-liku
Jika kamu sedang bingung
Jangan lupa membaca buku
-
- Makan roti ditemani kopi
Kopinya masih hangat
Agar bisa meraih mimpi
Harus belajar dengan semangat
-
Contoh Pantun Teka-teki
Pantun teka-teki adalah jenis pantun yang berisi pertanyaan atau teka-teki, sering kali dengan unsur puitis, dan pembaca atau pendengar diminta untuk menebak jawabannya. Pantun ini menyajikan petunjuk atau deskripsi yang mengundang orang untuk memecahkan teka-teki tersebut. Berikut beberapa contoh pantun teka-teki bersajak abab
-
- Ke pasar membeli kuali
Kualinya untuk masak rebung
Jika tuan bijak sekali
Apa binatang bertanduk di hidung?(Jawabannya: Badak)
-
- Hari senin pergi bekerja
Pulangnya tidak dijemput
Yang punyanya tenang saja
Orang lain yang malah ribut?(Jawabannya: kentut)
-
- Hari minggu pergi ke jawa
Pulangnya beli ikan panggang
Halo semua yang suka tertawa
Raja apa yang kepalanya dipegang?(Jawabannya: Raja catur)
-
- Makan sayur biar sehat
Jangan lupa tambah ayam
Hewan apa siang tak bisa melihat
Kalau malam matanya tajam?(Jawabannya: Burung hantu)
-
- Menangkap ikan pakai jala
Ternyata dapatnya ikan hiu
Punya ekor tempatnya di kepala
Hewan apakah itu?(Jawabannya: Gajah)
-
- Malam di desa terasa sunyi
Bunyi jangkrik memecah keheningan
Bentuk kotak dan bisa nyanyi
Benda apakah gerangan?(Jawabannya: Radio)
-
- Perkedel terbuat dari kentang
Makannya tidak bisa satu
Punya daun, tak punya batang
Ayo tebak apakah itu?(Jawabannya: Pintu)
-
- Beli kue untuk di makan
Diatasnya ada buah ceri
Kalau musim panas dilupakan
Kalau musim hujan dicari-cari(Jawabannya: Payung)
-
- Liburan ke cihampelas
Sopir busnya laki-laki
Kalau kamu memang cerdas
Binatang apa ada tanduk di kaki?(Jawabannya: Ayam)
-
- Pergi liburan ke bali
Tidak sabar mau berenang
Menemukan ia sulit sekali
Sekali bertemu malah dibuang(Jawabannya: Upil)
-
Contoh Pantun Kiasan
Pantun jenis ini seringkali memanfaatkan kiasan dalam penyampaian pesannya, sehingga maknanya tidak langsung terlihat tetapi tersirat dalam bait-baitnya. Berikut beberapa contoh pantun kiasan bersajak abab
-
- Mencari kayu bakar ke tengah hutan
Menerjang rumput dimakan keledai
Malu bertanya maka sesat di jalan
Bertanya jadi kunci orang pandai
Makna: Setiap orang hendaklah tidak malu bertanya agar tidak mengalami kesesatan dalam hidupnya. Hal ini juga menjadikan orang tersebut pandai.
-
- Saat mendung awan menghitam
Mentari tak terasa menyingsing
Rambut bisa sama hitam
Isi hati berbeda masing-masing
-
- Pergi melaut dengan perahu layar
Ikan disimpan dalam peti
Hutang uang masih sanggup dibayar
Hutang budi dibawa mati
Makna: Hal ini mengingatkan bahwa utang budi hendaklah diingat sampai mati.
-
- Pagi-pagi sarapannya bubur
Sambil nonton acara yang tayang
Menangis diri di pintu kubur
Teringat hati tidak pernah sembahyang
Makna: Mengingatkan manusia untuk selalu beribadah selama hidupnya di dunia agar tidak menyesal saat di akhirat.
-
- Ke pasar beli pepaya
Makannya sambil duduk
Padi bagus sekali bentuknya
Makin berisi makin tunduk
Makna: Manusia harus belajar dari padi yang makin merunduk ketika berisi. Hal ini berkaitan dengan rendah hati diri ketika telah memiliki banyak ilmu.
-
- Jalan-jalan ke kota Belitung
Lihat pemandangan yang aduhai
Hendak hati memeluk gunung
Apa daya tangan tak sampai
Makna pantun: Pantun kiasan ini berarti seseorang yang memiliki keinginan sangat besar, namun sangat mustahil tercapai.
-
- Banyak motor di jalan raya
Menyebrang jadi tidak berani
Kalau mau punya sahabat setia
Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni
Makna: Kalau ingin memiliki sahabat setia, suka duka harus ditanggung bersama-sama. Jangan hanya satu pihak saja.
-
- Di sawah banyak ada siput
Bila sampai terinjak tidak tega
Asam di gunung ikan di laut
Dalam belanga bertemu juga
Makna: Sesuatu yang sudah jodohnya, meskipun jauh pasti akan bertemu.
-
- Ke warung membeli tahu
Tidak lupa membeli santan
Dunia ini ibarat perahu
Diterjang ombak di lautan
Makna: Sepanjang kehidupan, kita kaan selalu menghadapi cobaan.
-
- Ke Kota Jogja membeli jamu
Naik delman jalannya pelan
Tak ada yang bisa membalas kasihmu
Karena tak habis diukur jalan
Makna pantun: Tidak ada yang bisa membalas kasih ibu yang telah diberikan sepanjang hidupnya.
-
Contoh Pantun Agama
Pantun ini mengingatkan pada tuntunan agama. Hubungan manusia dengan sang pencipta dan nilai-nilai religi yang kuat. Berikut beberapa contoh pantun agama:
-
- Pohon mangga sudah berbuah
Bisa dipanen besok lusa
Ketika hati melemah
Jangan lupa Yang Maha Esa
-
- Burung dara, burung merpati
Terbang tinggi jauh melayang
Jika ingin terhibur hati
Ingatlah Tuhan Maha Penyayang
-
- Bulan purnama bercahaya
Cahaya memancar ke Tanjung Jati
Kalau hendak hidup bahagia
Beribadahlah sebelum mati
-
- Kalung dan gelang dari emas
Pakai banyak agar orang tau
Percuma punya otak yang cerdas
Bila sembahyang saja tak mau
-
- Ke toko beli peci baru
Beli tasbih buat pak Somat
Mari berzakat wahai kawanku
Harta bersih jiwa pun sehat
-
Contoh Pantun Anak-Anak
Menggambarkan perasaan dan peristiwa yang dialami oleh anak-anak, seringkali melibatkan sukacita dan dukacita. Berikut beberapa contoh pantuk anak berajak abab
-
- Lemari baju dari kayu jati
Jangan bandingkan dengan bambu
Senang nian rasanya hati
Bila disayang ayah dan ibu
-
- Burung dara burung perkutut
Terbang riang kesana kemari
Wajahku takkan lagi cemberut
Ayah pulang senyumku berseri
-
- Burung dara burung merpati
Terbang di langit melayang
Ayah selalu baik hati
Aku ditimang aku disayang
-
- Ke pasar beli balon udara
Di tengah jalan balonnya meletus
Betapa hati sangat gembira
Nilai ujian dapat seratus.
-
- Ke pasar beli rujak duku
Jalannya jauh berputar-putar
Kalau rajin membaca buku
Pasti jadi anak yang pintar.
-
Contoh Pantun Orang Muda (Remaja)
Pantun remaja merupakan pantun terkait dengan pengalaman di masa muda, membahas perkenalan, hubungan asmara, kehidupan rumah tangga, perasaan seperti kasih sayang, iri, iba, dan nasib diri. Berikut beberapa contoh oantun remaja bersajak abab:
-
- Tekukur digulai lemak
Batang padi dibelah dua
Biarlah kita dimarahi mak
Asal jadi kita berdua
-
- Percayalah, remaja punya masa,
Meniti kisah, mencari jati diri.
Meski ragu, jangan cepat menyerah,
Di usia muda, cita-cita kan terwujud nanti.
-
- Beli bakso di warung Bu Rida
Pas pulang diminta si Riri
Pesan untuk para pemuda
Jaga Indonesia agar tetap kukuh berdiri.
-
- Jalan-jalan ke telaga
Jalannya licin harus hati-hati
Teman perlu untuk dijaga
Supaya bisa membantu suatu hari nanti.
-
- Kucing anggora banyak bulu
Ekornya suka goyang-goyang
Sudah aku bilang sayang
Tapi kamu hanya diam tersipu malu.
-
- Di sawah ada banyak lintah
Dari sawah turun ke kali
Dari mana datangnya cinta
Dari mata turun ke hati
-
Contoh Pantun Orang Tua
Pantun orang tua berisikan nasihat, membicarakan budaya, adat, agama, dan hal-hal yang relevan dengan kematangan dan pengalaman hidup. Berikut beberapa contoh pantun orang tua bersajak abab
-
- Rumah baru terbuat dari bata,
Sanak saudara datang bertamu.
Wahai ayah ibu tercinta,
Selamat malam dari anakmu.
-
- Bawa tenda ke Somalia,
Serdadu sembunyi di dalam gua.
Apa tandanya anak yang mulia?
Selalu berbakti pada orang tua.
-
- Pohon jati jumlahnya dua,
Kayunya dibawa ke kota Belgia,
Cara berbakti pada orang tua,
Selalu berusaha membuat bahagia.
-
- Buah mangga masih mentah,
Cocoknya di rujak isi bumbu,
Jadi anak jangan membantah,
Rajin membantu ayah dan ibu.
-
Contoh Pantun Berkait
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan
Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju
-
Contoh Pantun Kilat (Karmina)
- Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut senang hati
-
- Si kunang-kunang terang berkilat,
Malam semakin indah bersinar sejati.
-
- Pelangi di langit berwarna kilat,
Cantiknya alam, hati jadi riang gembira.
Nah itu dia sedikit pemaparan tentang pantun, dimana terdapat berbagai jenis pantun yang memiliki ciri khas serta fungsinya masing-masing. Dengan memahami ciri dan jenis pantun tentunya dapat membantumu lebih paham mengenai pantun. Selain itu dengan adanya banyak contoh pantun bersajak abab yang sudah di jelaskan diatas semoga bisa membantu kamu mendapat inspirasi untuk membuat pantun sendiri. Semoga membantu.