Contoh makalah yang benar – Sering kali siswa atau mahasiswa mendapatkan tugas membuat makalah baik dari guru maupun dosen. Makalah dijadikan sebagai salah satu tugas yang rutin karena terbilang efektif untuk proses belajar mengajar terutama untuk siswa setingkat mahasiswa. Waktu yang didapatkan di ruang kelas sangat sedikit sehingga mahasiswa atau siswa kemudian dituntut untuk memahami sendiri terlebih dahulu kemudian membagi pengetahuannya ke dalam forum atau kelas, dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama. Dengan penggunaan makalah ada efektivitas dan efisiensi yang dilihat baik dari pihak pemberi tugas dan pembuat tugas.
Nah untuk tahu apa makalah itu sebenarnya ini penjelasan serta contoh makalah yang benar. Simak penjelasan contoh makalah yang benar di bawah ini ya.
Definisi Makalah
Sebenarnya ada banyak pengertian dari makalah itu sendiri. Nah menurut beberapa sumber terpercaya makalah memiliki beberapa definisi yang berbeda. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makalah disebut sebagai sebuah tulisan resmi tentang sebuah pokok bahasan yang dibagikan atau dibacakan dalam forum resmi, selain itu KBBI juga menyebut makalah sebagai sebuah karya tulis yang dikerjakan oleh pelajar atau mahasiswa guna keperluan sekolah atau kuliah. Nah beberapa sumber lainnya menambahkan bahwa sebuah karya tulis dapat disebut makalah bila dia memiliki sifat kebaruan, unik dalam artian merupakan buah pemikiran sendiri atau belum pernah dibahas, dan dibuat dengan menggunakan metode ilmiah. Nah lalu apa perbedaan makalah dengan karya tulis ilmiah lainnya? Simak di bawah ini.
BACA JUGA: Contoh Penulisan Daftar Pustaka Terlengkap
Perbedaan Makalah Dengan Karya Ilmiah Lainnya
Secara kasat mata baik makalah maupun karya ilmiah mereka semuanya sama, yaitu sama-sama karya tulis. Namun secara spesifik ada beberapa poin yang membedakan makalah, karya ilmiah seperti jurnal, dan paper. Kita mulai dengan makalah, makalah pada dasarnya mengkaji sebuah sumber literatur yang sudah ada dengan dilengkapi atau ditambahkan dengan beberapa sumber pemikiran sendiri. Biasanya makalah disampaikan di forum diskusi untuk dikaji bersama-sama kembali. Unsur-unsur penting yang harus ada pada makalah adalah pendahuluan, isi, serta penutup berupa kesimpulan. Kemudian Paper, bila makalah mengkaji sebuah literatur lama, paper melaporkan sebuah penelitian baru atau mendokumentasikan sebuah penelitian baru yang mana bagiannya terdiri dari Topik Penelitian, Data Penelitian, serta Argumen. Nah sudah keliatan kan perbedaanya, lalu bagaimana dengan jurnal? Jurnal Ilmiah adalah sebuah gubahan hasil dari sebuah penelitian ilmiah dibuat berdasarkan format jurnal tertentu yang kemudian diungguh ke dalam sebuah kumpulan jurnal baik secara daring maupun non-daring berisikan jurnal-jurnal yang tema penelitiannya memiliki kemiripan.
Nah sudah jelas kan kira-kira bedanya seperti apa, sehingga nanti kalau ada tugas sudah tau harus buat seperti apa. Nah untuk membuat kalian lebih paham lagi berikut ini adalah beberapa contoh makalah yang benar sebagai referensi kalian untuk membuat makalah. Simak contoh-contoh makalah yang benar berikut ini.
Contoh Makalah Yang Baik Dan Benar
Apakah selama ini kalian mendapat contoh makalah yang benar? Nah berikut kami berikan contoh makalah yang benar. Simak contoh makalah yang benar berikut ini.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA PENGANTAR ASING (BIPA) MATERI OTENTIK BERBASIS BUDAYA INDONESIA
Peter Patra
BIPA – Universitas Negeri Jakarta
ABSTRAK
Sulitnya belajar bahasa asing bagi sebagian orang dirasakan karena ada kesenjangan bahasa Ibu mereka dengan bahasa target yang akan mereka pelajari. Besarnya kesenjangan antara kedua bahasa tersebut dapat mempersulit seseorang untuk mengakuisisi sebuah bahasa target. Semakin kecil kesenjangannya maka semakinmudah sebuah bahasa diakuisisi. Hal ini juga dinyatakan oleh Grabe (1986) bahwa perbedaan segi linguistik, lexical, dan sosiokultural bahasa pertama dan bahasa target lah penyebabnya. Untuk kasus ini penggunaan materi otentik akan sangat membantu seseorang dalam menguasi bahasa target. Maka dari itu materi otentik sangat penting untuk membantu terlebih bagi mereka yang sama sekali belum mengenal bahasa target. Dengan adanya materi otentik yang berbasis budaya Indonesia akan membuat materi menjadi sangat kontekstual sehingga memudahkan pelajar untuk lebih mudah memahami bahasa target dengan dibantu unsur kebudayaan Indonesia sebagai bahasa target itu sendiri. Integrasi materi ontentik dengan metode yang komunikatif tentu sangat penting dalam membangun pemahaman pelajar pada bahasa target itu sendiri. Aktualisasi diri dengan budaya bahasa target diharapkan mampu membuat pemahaman bahasa target menjadi lebih mudah.
Kata kunci: komunikatif-integratif, linguistis, materi otentik, sosiokultural
PENDAHULUAN
Budaya Indonesia tidak hanya cukup dinikmati sampai mata saja. Keanekaragaman suku, agama, dan ras ini membawa berkah melimpah untuk membangun citra Nusantara. Ini adalah alasan mengapa kemudian Indonesia menjadi salah satu tujuan wisata favorit di mata dunia. Inilah mengapa budaya menjadi sangat penting dan memiliki peran untuk menunjukan sebuah jati diri pada dunia luar. Seperti yang kita ketahui bahwa budaya tidak terbatas pada beberapa hal saja. Perlu diingat bahwa budaya tidak hanya tentang seni. Budaya juga tidak hanya sebuah tradisi. Karena budaya adalah segalanya yang merupakan buah dari pikiran manusia yang tentunya memiliki nilai guna dan kebaikan. Bahasa pun kemudian juga dapat disebut sebagai bagian dari budaya itu sendiri baik dari unsur struktur lingusitik serta unsur sosiolinguistik dan sosio kultural.
Dalam sosiolinguistic dijelaskan bahwa kehidupan sosial budaya masyarakat mempengaruhi penggunaan dari sebuah bahasa. Dari sini kita melihat bahwa adanya peran sosial budaya pada gaya penggunaan bahasa oleh pengguna bahasa itu sendiri. Hal ini tentu juga dapat mempengaruhi bagaimana bahasa itu diajarkan kepada pembelajar bahasa baru. Sehingga dalam hubungannya dengan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya bagi pelajar baru, adanya penekanan pada budaya Indonesia juga akan secara tidak langsung membantu proses akuisisi bahasa Indonesia itu sendiri. Terkait dengan hal tersebut, pembelajaran bahasa target dalam hal ini adalah bahasa Indonesia untuk pelajar asing yang sama sekali tidak memiliki latar belakang bahasa yang sama tentu membutuhkan bantuan untuk dapat mengakuisisi bahasa target dengan mudah salah satunya dengan konteks kebudayaan. Maka dari itu mengembangkan materi otentik berbasis kebudayaan Indonesia akan sangat membantu proses akuisisi bahasa dengan lebih mudah.
Bahasa Indonesia untuk Pengantar Asing (BIPA) adalah salah satu contoh pembelajaran sebuah bahasa target dalam hal ini bahasa Indonesia ke penutur bahasa yang sama sekali tidak memiliki latar belakang bahasa yang sama. Dimana bahasa Ibu dari pelajar akan sangat jauh berbeda atau memiliki kesenjangan yang cukup besar dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa target. Nah dalam hal ini memberikan media otentik berbasis budaya tentu akan sangat membantu proses akuisisi bahasa tersebut.
Ada banyak nilai-nilai budaya Indonesia yang dapat disisipkan pada kurikulum pengajaran BIPA. Budaya Indonesia dalam hal ini tidak hanya tentang tradisi, adat istiadat, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kesenian namun juga nilai-nilai kebudayaan lain seperti budaya menghormati, kekeluargaan, kebersamaan, meminta maaf, dan masih banyak nilai-nilai budaya lainnya. Sehingga konteks pembelajaran menggunakan materi otentik berbasis budaya Indonesia akan menjadi lebih luas dan dapatmembantu pemahaman bahasa Indonesia lebih mudah. Pengajar tentu diharapkan memiliki wawasan yang luas terhadap budaya Indonesia sehingga mampu menggunakan materi dengan maksimal.
ISI
Keterampilam Bahasa dan Proses Pembelajarannya
Pada proses pembelajaran bahasa baru atau asing, ada empat keterampilan bahasa yang harus seorang pelajar bahasa kuasai sehingga mampu dikatakan mahir dalam bahasa tertentu. Keempat keterampilan bahasa tersebut adalah mendengarkan (listening), membaca (reading), menulis (writing), dan berbicara (speaking). Nah keempat keterampilan tersebut harus dikuasai oleh setiap pelajar bahasa sehingga ia dapat dikatakan mahir dalam sebuah bahasa. Namun pada kenyataanya, kemahiran pada setiap keterampilan tersebut pada seorang pelajar berbeda-beda (Lado, 1985). Seorang anak bisa mahir berbicara namun terkadang lemah dalam menulis atau mendengarkan dan begitu pula sebaliknya. Tingkat mengingat kembali pada setiap orang juga berbeda-beda. Menurut Dale (1969), seorang anak hanya mengingat 10% dari apa yang ia baca, 20% dari yang ia dengar, 50% dari yang mereka tulis, dan 90% dari apa yang mereka bicarakan. Nah disini dapat dilihat bahwa daya ingat kembali terhadap hasil membaca sangat rendah. Namun begitu, pemberlakukan mengajar pada keempat keterampilan harus tetap sama.
Mempelajari bahasa asing atau bahasa target tentu memiliki berbagai tantangan. Salah satu hal yang menjadi tantangan terbesar adalah perbedaaan antara bahasa ibu dengan bahasa target dari segi tatanan linguistik serta sosiokulturalnya. Adanya kesenjangan antara bahasa Ibu dan bahasa target tentu akan menghambat proses akuisisi bahasa target. Hal ini juga disampaikan oleh Grabe (1986) yang mana menyebutkan bahwa perbedaan tatanan linguistik serta secara sosio kultural akan membuat kesenjangan antara bahasa ibu dengan bahasa target. Untuk mampu menguasi sebuah bahasa target, seseorang hendaknya sudah dengan baik memahami gramatikal, leksikal serta pemahaman sosiokultural dalam penggunaan bahasa tersebut.
Urgensi Penggunaan Materi yang Otentik (Authentic Materials)
Proses pengajaran atau belajar mengajar tentu membutuhkan sebuah atau beberapa media pendukung. Penggunaan media yang fungsional guna mencapai tujuan pembelajaran, dan mampu membuat siswa menikmati pelajaran adalah tujuan utama dari sebuah media pembelajaran. Dalam memperkenalkan hal yang baru dan belum pernah dipelajari, pengajar perlu menggunakan materi-materi yang otentik. Penggunaan materi otentik dapat membantu pelajar yang sama sekali belum pernah belajar ataupun memahami hal baru tersebut. Tentu saja materi otentik ini harus disampaikan dengan pendekatan yang komunikatif sehingga mampu diterima dan dipahami dengan baik oleh pelajar bahasa tersebut.
Dalam hal ini pengajaran dengan pendekatan komunikatif intergratif dapat membantu pelajar bahasa untuk dapat lebih mudah dan lebih cepat memahami bahasa target. Komunikatif yang dimaksud adalah pelajar mencoba dan menggunakan langsung bahasa yang mereka pelajari. Dengan jalan ini setidaknya ada perekaman pada otak sehingga mempertebal daya ingat seorang pelajar bahasa. Kemudian integratif adalah mengintegrasikan keempat keterampilan bahasa seperti membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dalam setiap prosespembelajaran. Selain itu pelibatan dengan kegiatan beraspek kebudayaan Indonesia juga akan dapat membantu meningkatkan pemahaman pelajar tentang bahasa target.
Dalam menumbuhkan komunikasi yang baik, pelajar yang sama sekali tidak memiliki prior knowledge dari sebuah bahasa tentu membutuhkan materi-materi yang bersifat fungsional. Eskey (1986) menyatakan bahwa pelajar dalam kategori pemula (lower-level cognitive skill) membutuhkan media yang bersifat fungsional dan otentik guna mempermudah pemahaman mereka pada hal baru yang sedang mereka pelajari. Materi yang otentik akan dengan mudah menjembatani pelajar ke bahasa target yang sedang mereka pelajari. Contoh materi seperti koran, berita di media massa, karya tulis fiksi dan non fiksi akan dapat membantu setidaknya dalam tahap pembelajaran awal dimana pelajar masih ada dalam tahapan mengingat. Dengan banyaknnya hal yang dipelajari dalam tahap mengingat akan mampu mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan level proses pembelajaran itu sendiri.
Pemanfaatan Materi Otentik di Kelas.
Menanggapi rendahnya hasil keterampilan membaca pada kebanyakan pelajar, sudah saatnya memberikan atensi yang lebih tanpa mengesampingkan keterampilan lain. Pendekatan komunikatif integratif ini dapat diiniasi dengan penggunaan keterampilan membaca guna membiasakan pelajar dengan penggunaan bahasa target secara langsung. Memperbanyak rekaman kata-kata bahasa target baru melalui proses membaca setidaknya dapat memberikan pengetahuan awal pada pelajar yang sama sakali belum mengetahui bahasa target yang akan dipelajari. Selain membaca, keterampilan lain yang juga bisa diintegrasikan adalah mendengar. Secara tidak langsung, pelajar juga melatih keterampilan mendengarkan sembari mengasah keterampilan membaca. Sehingga tidak hanya menitik beratkan pada satu keterampilan, dan keterampilan lain juga mampu diasah.
Lebih lanjut aktivitas diskusi secara kelompok dengan memberikan teks bacaan yang sedikit kompleks juga dapat mengintegrasikan banyak keterampilan hingga menulis. Ada diskusi kelompok, setiap anggota dapat mendengar dan menulis poin penting sembari bergiliran membaca teks yang mana merupakan bahan pokok materi ajar. Nah dalam melatih keterampilan membaca ada beberapa poin yang perlu ditekankan sehingga dapat memaksimalkan keterampilan membaca. Hal tersebut terkait dengan tahapan-tahapan membaca yang baik dan tepat. Tahapan tersebut diantaranya adalah pra-membaca, membaca, dan pasca-membaca. Memaksimalkan tahapan-tahapan tersebut dapat meningkatkan hasil atau kualitas membaca itu sendiri.
- Pra-membaca
Pada tahapan ini, dengan menggunakan materi otenti berbasis budaya Indonesia, pelajar bahasa diajak untuk mulai menerka-nerka apa yang mereka akan baca dengan melihat atau mengobservasi bahan bacaan secara singkat. Kemudian pengajar hendaknya masuk dengan pendekatan komunikatif membuka dialog diskusi awal dari bahan bacaan yang digunakan. Ada berbagai pertanyaan yang dapat dimunculkan untuk memulai diskusi dan dialog dengan pelajar.
- Membaca
Dalam tahapan ini, pelajar diberikan waktu untuk membaca teks dan memahami teks bacaan berbasis budaya Indonesia tersebut. Di dalam kegiatan membaca ini guru juga dapat menyelipkan aktivitas lain yang dapat mendukung proses integrasi empat keterampilan berbahasa sehingga tidak sama sekali mengesampingkan keterampilan yang lain meski kegiatan utama berupa membaca. Adanya diskusi dengan pelajar lain secara berkelompok dapat meningkatkan frekuensi komunikasi dengan bahasa target. Pada bagian ini, baik pengajar dan pelajar juga membahasa hubungannya dengan budaya bahasa target yaitu budaya Indonesia. Sehingga pemilihan materi yang selektif dan memang berbasis budaya Indonesia akan memudahkan menjembatani diskusi dan mengambil nilai-nilai kebahasaannya.
- Pasca-membaca
Saat bacaan sudah dapat dipahami dengan baik, alangkah baiknya memberikan kegiatan berikut sebagai tindak lanjut aktivitas membaca. Pemberian tugas-tugas tambahan terkait dengan aktivitas sebelumnya akan sangat membantu. Selain itu penekanan pada budaya Indonesia yang ingin lebih ditonjolkan guna memperkanalkan bahasa dari sisi lain selain segi leksikalnya juga sangat penting.
Kesimpulan
Penggunaan materi otentik berbasis budaya Indonesia secara tidak langsung memperkenalkan unsur lain dari sebuah bahasa. Pada umumnya pengajaran hanya fokus pada leksikal, gramatikal, atau bahkan unsur linguistik lainnya. Namun dengan adanya pengelanalan unsur sosio kultural diharapkan mampu membantu pelajar bahasa baru mengenal dan memahami lebih cepat bahasa target yang inginmereka kuasai. Selain itu pendekatan komunikatif integratif yang digunakan dapat membantu integrasi empat keterampilan bahasa guna membantu pelajar meningkatkan pemahaman mereka pada bahasa target yang akan mereka pelajari.
Nah itulah tadi contoh makalah yang benar, untuk dapat memahami lebih dalam bisa menyimak contoh makalah yang benar berikutnya.
Contoh Makalah Mahasiswa Lengkap
Nah berikut ini adalah contoh makalah lengkap yang benar dari segi struktur. Simak contoh makalah yang benar berikut ini.
Peran Pariwisata dalam Ekonomi Indonesia 2013
PENDAHULUAN
Setiap negara memiliki sebuah sistem salah satunya adalah sistem perekonomian. Sistem perekonomian ini adalah sebuah sistem yang dipakai leh sebuah negara untuk mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang sedang dikuasai oleh instansi negara, swasta, dan perorangan. Setiap negara memiliki sistem perekonomia yang berbeda berdasarkan Undang-Undang (UU) yang berlaku di sebuah negara. Ada yang negaranya menguasi seluruh sumber dayanya, ada juga yang memberikan pihak-pihak tertentu dan perorangan untuk mengelola sumber dayanya. Sistem perekonomian di Indonesia menganut sistem perekonomian Pancasila. Sistem perekonomian Pancasila ini sudah secara sah dan tertera pada Undang Undang Dasar 1945. Setiap UU yang dibentuk berkaitan dengan sistem perekonomian harus bersumber pada pedoman UUD 1945.
Sebuah sistem perekonomian suatu negara memiliki sumber daya yang dikelola. Salah satu sumber daya yang paling berpengaruh bagi sistem perekonomian di Indonesia adalah sektor pariwisata. Sektor pariwista adalah sektor penyumbang devisa negara terbesar selain sektor-sektor riil lainnya. Secara sederhana pariwisata adalah sebuah sektor ekonomi yang berbasis produk dan servis yang mana memanfaatkan kegiatan perjalanan dari individu ataupun sekelompok orang. Bia menilik peraturan perundang-undangan, UU No.9 Tahun 1990 mendefinisikan Pariwisata sebagai sebuah kegiatan perjalanan atau sebagian dari suatu kegiatan yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Ada berbagai pengertian tentang pariwisata namun pada dasarnya pariwisata adalah hal-hal yang berkaitan dengan objek wisata, turis atau pelancong, atraksi atau hiburan, serta akomodasi guna menikmati sebuah suguhan wisata atau rekreasi.
Sumbangan pariwisata untuk perekonomian nasional sangatlah signifikan. Kebutuhan akan lapangan kerja banyak dibantu dengan hadinya berbagai jenis akomodasi wisata. Secara tidak langsung juga dapat menurunkan angka pengganguran dan secara signifikan mulai melepas banyak masyarakat dari jeratan kemiskinan. Sehingga sangat penting adanya untuk mempertahankan dan bahkan terus meningkatkan kualitas dai aspek-aspek yang berkaitan tengan pariwisata. Kualitas aspek-aspek pariwisata ini nantinya akan terus mengundang tamu hilir mudik datang ke Indonesia dan mendapatkan pengalaman liburan yang mengesankan bagi pelancong. Dengan meningkatnya kualitas, tentu akan mampu tetap menjaga sistem perekonomian secara nasional karena sumber daya dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik.
ISI
Perekonomian Indonesia Tahun 2013
Sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang sangat besar. Selain itu didukung dengan adanya keanekaragaman hayati yang luar membuat Indonesia menjadi negara yang digadang memiliki kekuatan ekonomi 5 besar di dunia. Walaupun secara kualitas, Indonesia masih harus terus berbenah. Sumber daya manusia Indonesia harus mendapatkan perlakuakn yang lebih baik untuk dapat mengembangkan diri secara profesional ke depannya. Selain itu wilayah yang luas juga mempengaruhi aksesbilitas terhadap kebutuhan yang sama. Sehingga pemerintah perlu mengadakan sebuah perbaikan khususnya memberikan akomodasi yang merata sehingga tercipta sebuah kemerataan secara ekonomi.
Meskipun demikian, disaat negara-negara eropa mengalami krisis dan lambatnya perekonomian Amerika sebagai negara dengan kekauatan ekonomi tertinggi selain China, tidak membuat pertumbuhan ekonomi anjlok. Dengan adanya bantuan sektor-sektor ekonomi strategis seperti pariwisata, pertumbuhan ekonomi bisa diangkap dalam tingkat kewajaran. Memang jika menilik ke tingkat inflasi bisa dikatakan cukup besar yaitu 8.39%. Namun hal ini masih di bawah prediksi Bank Indonesia yaitu sekitar 8.5%. Disisi lain, ada peningkatan investasi dari tahun 2012 mencapai 71.2 triliun. Nah hal ini juga lumayan membantu perimbangan ekonomi sehingga tidak mengalami inflasi yang lebih besar. Selain itu sumbangsih dari sektor pariwisata cukup membantu kestabilan perekonomian di Indonesia tahun 2013.
Adanya upaya-upaya dari pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan-kebijakan guna menumbuhkan ekonomi hendaknya dilakukan. Memberikan kelonggaran untuk masyarakat membuka usaha, mengurangi besaran pajak dengan ketentuan tertentu, serta kebijakan strategis lainnya akan mampu menumbuhkan bisnis-bisnis di masyarakat dan hal ini akan memberikan kesempatan banyak orang untuk memutar roda perekonomian untuk menjadi lebih baik dan berkesinambungan. Selain itu kebijakan untuk pegawai dan buruh juga harus diperhatikan, karena menimbang banyak masyarakat masih menjadi karyawan, pegawai atau juga buruh dari sebuah perusahaan. Perusahaan agar tidak membuat gemuk dia sendiri, namun juga mampu membuat karyawannya sejahtera.
Dukungan pemerintah kepada sektor-sektor strategis seperti pariwisata juga hendaknya mendapat perhatian lebih. Dukungan perbaikan pengelolaan dan transparansi di bidang pariwisata sangat penting menimbang besarnya pengaruh dan sumbangsih pariwisata pada perekonomian nasional. Dapat kita contoh kan bagaimana pariwisata benar-benar mengangat sebuah wilayah dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Bali, sebagai salah satu tujuan wisata dunia, Bali mampu memberikan kesempatan usaha dan bekerja yang lebar bagi warganya. Hal ini memberikan dampak positif bagi erekonomian warga Bali. Roda perputaran ekonomi di Bali pun sangat baik karena usaha hulu ke hilir mampu dilanggengkan meskipun juga masih mengandalkan pemodal dari luar. Namun begitu, pariwisata Bali mampu menyerap hasil-hasil pertanian, peternakan di Bali, serta sektor pendukung lainnya seperti vendor, katering, dan lain sebagainya.
Perkembangan Ekonomi Indonesia di Bidang Pariwisata Tahun 2013
Keanekaragaman hayati Indonesia memberikan berkah melimpah untuk dunia pariwisata. Diberkati dengan pulau yang indah dan kekayaan alam serta budaya, Indonesia mampu menjadi salah satu negara dengan tujuan pariwisata dunia. Bahkan beberapa tempat wisata Indonesia menjadi tujuan utama pariwisata dunia dan sudah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya dunia. Hal ini menjadi sebuah keunggulan serta nilai plus untuk menarik wisatawan. Di lain sisi khususnya nilai ekonomi sudah barang tentu akan menjadi potensi ekonomi yang baik dan bermanfaat bagi kelangsungan perekonomian Indonesia.
Hal tersebut dibuktikan dengan angka kedatangan turis yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Kunjungan mancanegara yang tercatat di bandara I Gusti Ngurah Rai Bali per tahun 2013 meningkat hingga mencapai 11%. Kemudian sebuah survei menyatakan ada sekitar 62% turis yang datang untuk tujuan liburan dan 38% lainnya untuk kepentingan bisnis dan pekerjaan. Ini membuktikan bahwa Indonesia memang sudah menjadi tujuan wisata dunia. Hal tersebut menggambarkan betapa bergairahnya sektor pariwisata dalam beberapa tahun ke depan.
Prospek sektor pariwisata Indonesia bisa dibilang sangar cerah dan menjanjikan untuk beberapa tahun kedepan. Hal ini juga ditunjukan dengan semakin kompetitifnya daya saing di lapangan. Selain itu persepsi internasional pada Indonesia sebagai tempat yang aman untuk berlibur juga meningkat. Hal ini juga menandakan ada sebuah kepercayaan untuk menjadikan Indonesia tempat untuk menikmati hidup. Lengkapnya sarana akomodasi yang diberikan pada wisatawan juga menjadi faktor utama kedatangan ribuan turis ke Indonesia. Bahkan, berbagai grup-grup perusahaan perhotelan terus mengambangkan pembanguanan akomodasi tidak hanya di wilayah yang sudah terkenal akan pariwisata namun suka ke daerrah atau kota yang belum memiliki ketenaran namun memiliki potensi alam dan sosial yang menjanjikan untuk dinikmati oleh para turis.
Hal tersebut memberikan sinyal positif untuk perekonomian secara nasional melihat sektor pariwisata juga menyumbang banyak devisa negara serta pendapatan dari hasil pajak. Adanya dukungan pemerintahmemalui kemudahan-kemudahan serta kebijakan yang memberikan ruang untuk individu atau kelompok khususnya warga Indonesia untuk mengeksplorasi dan mengembangkan unit usaha akomodasi serta yang berkaitan dengan dunia pariwisata tentu akan menjadi angin segar untuk terus meraup pundi-pundi yang secara tidak langsung meningkatkan kesejahteraan warga khususnya di wilayah pariwisata. Tidak menutup kemungkinan juga akan membantu mereka yang berada di luar daerah pariwisata namun memiliki potensi. Adanya perdagangan hulu ke hilir tentu akan sangat membantu perekonomian rakyat Indonesia.
PENUTUP
Memperhatikan besarnya potensi yang diperlihatkan oleh sektor pariwisata. Semua lini baik pemerintah, swasta dan juga masayarakat hendaknya saling bahu membahu untuk kemudian mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas pelayanan. Hal ini guna memberikan dan menciptakan pengalaman baik untuk mereka yang berkunjung ke Indonesia khususnya daerah pariwisata sehingga kemudian memberikan kesan yang baik. Kesan baik inilah nantinya akan melekat dan membuat lebih banyak orang datang dan akan sangat berpotensi bagi kehidupan dan perekonomian bangsa. Namun di lain sisi menjaga ekosistem pariwisat agar tetap sehat dan tidak asal gemuk juga sangat penting dilakukan. Sehingga ketika suatu hari saat ada potensi gangguan pada sektor ini, seluruh stakeholder dapat memberlakukan kebijakan dan mengendalikan sektor ini dengan baik.
Nah bagaimana sejauh ini membaca beberapa contoh makalah yang benar diatas, apakah sudah dapat mengerti? Nah berikut kami tambahkan contoh makalah bahasa Inggris untuk contoh makalah dalam bahasa asing. Simak contoh makalah bahasa Inggris berikut.
Contoh Makalah Bahasa Inggris
Nah berikut ini adalah contoh makalah bahasa Inggris yang benar. Simak contoh makalah yang benar berikut ini.
- Introduction
Nowadays, English is no longer a pure language discipline (Hutchinson & Waters, 1987; Pradhan, 2013). English has been widely used in several majorities or disciplines. The label of English as lingua franca or International language makes English entered to certain strategic discipline which is widely cooperated by people from all over the world to create a holistic understanding towards certain discipline (Garfield, 1967; Marlina, 2014). At the first time, English is only used for casual communication discussing about general things and events. Meanwhile, as well as the development of human needs, demand of new brave world, and also the practice purposes, English enters certain specific fields or disciplines.
In medical field, English becomes the most important language. It is because of the world-wide information related to medical is carried out in English. It conveys that English is the most prominent language carrier in the world. Book, media, or any kinds of thing used in learning and practicing in medical are mostly published in English. In order to be able to provide optimum service to the patient especially foreigner, it is considered as very important to use English. Thus, to be able to join as well as follow the development of medical, students of midwifery college are expected to be able to understand English optimally. The optimum understanding towards English will help them to improve themselves as well as involve in a world-wide medical disciplinary development.
It should be noted that, general English is different from another kind of English which is specific for a certain specific fields or disciplines(Hutchinson & Waters, 1987). It is called as English for Specific Purposes (ESP), an English which meets the need of certain specific skills with the language(Akbari, 2014; Freihat & Al-makhzoomi, 2012). Actually, ESP has various kinds of English. It depends on the relevance in which English is used. For instance, English that is needed and used by accountant is no longer general English but English for business, then English that is needed and used by tourist guide is no longer general English but English for tourism, and so on so forth(Paltridge & Starfield, 2012). As well as in Medical, the English used is no longer about general English but it is specific to the English used by para medic such as doctor, midwifery, etc. The language has its own characteristic and special terms only in English for medical or specifically for midwifery. Although sometimes we find same terms in English, it may have different definition in certain fields. It is important to understand this due to the urge to follow and to be able to well mastered the fields of certain discipline with many kinds of perspective utilizing English(Crystal, 2006).
English is not the official language for some countries including Indonesia(Mappiasse & Bin Sihes, 2014). Meanwhile, as International language, English plays important role and used as majority language carrier. For instance, journal or any written publication use English, so then there is an urge to understand and to master English well for further improvement of quality of learning.
Especially in Indonesian context, the lack of experience using English and lack of knowledge of specific fields of English become a major problem for the students. So that, it becomes a challenge for going international. It requires the hard effort of ESP proponents to further spread the insight of ESP and to further help students to go international. Hence, it helps our generation to further understand global issues occurring in the world or even take over the world development.
This paper aimed to produce a mini syllabus and example of lesson plan for English for midwifery, especially Midwifery College in Denpasar, Bali. This paper involves result of interview as well as the need analysis.
- Discussion
In producing the syllabus and lesson plan, the researcher was conducting an interview. The interview was conducted to the students in Midwifery College in Denpasar Bali. The result of interview is presented as follows and elaborated in the second and the third part of discussion.
As midwifery candidates, the students need English to communicate as well as understand any kinds of information related to medical discipline especially midwifery both oral and written information. Most of students said that they need English to communicate to the patient especially foreigner patients. Tourism in Bali has been acknowledged by the world. The massive coming of foreigner needs medical service in case something happens to the foreigner related to medical issues. In pursuing those kind of conditions, para medic in several hospitals in Bali are expected to be able to use English. Further, the students also mentioned that most of medical tools are operated using English. Hence, it is considered as important to be able to understand English especially for midwifery practice to help operating the medical tools as well as provide optimum service to the patient.
Need analysis is procedure to collect data for analyzing both target language needs and learning needs especially the instructional method and techniques. Those kind of method and techniques will be used in teaching and learning English for midwifery. Need analysis consists of target analysis and gathering information about learning needs. That information will be presented as follows.
Basically, target needs analysis reveals the language characteristics that is needed by the students. Here, the students are midwifery candidates which concern with medical practice. Hence, the English will be related to medical discipline.
- The reason of English is needed
The basic reason that the language is needed is English will be used for working. In working field, requirement toward language mastery such as English must be taken seriously. Professionalism is one of the most important point that will help to increase our career in working. Mastering English as requirement in working is one of the most factor that will influence our professionalism. Hence, because the language is used for working, the language will be characterized by practical language. Practical language is a kind of language that is usually used in casual occasion when dealing with real situation in providing medical service.
- The use of English
Here, English is used in working fields in medical service. It means that English will be used to contact or deal lively with the user of service or in this context is the patient. The sense of service will trigger a difference language use. The language is politer rather than casual language. It is because sense of service giving view that midwife must carry a smooth and formal English to serve better service to the patient.
- Content area of English
As what have been mentioned previously, language is specific. It is specific to the context in which disciplinary or field that English is used. In the mission of preparing a good quality of midwife who are able to use English, the content area of English that is needed by midwifery students is English for midwifery practice. It is used for practical purpose in daily activity of midwife in providing service to the patient.
- Partner use of English
Possibility of partner in using English is mostly patient who are foreigner. Midwife who are facing their daily life in hospital will deal with foreigner who have problem related to their health. Further, the partner of using English might be the partner in working who are also foreigners. There is a big possibility that midwife works with partners who are foreigners. The world-wide phenomenon can help midwife to go international, so that it increases the partner of using English.
Learning needs is something to do with how the learning and teaching process will be conducted in classroom. Gathering information about learning needs will help to consider the methods and techniques that will be used in classroom. The method and techniques used must be appropriate with the level of students and also the interest of students in learning and teaching process. This kind of consideration will affect to the students’ motivation towards learning and teaching English for midwifery college students.
- Learners’ learning style
In preparing a professional and credible course, ESP practitioners must consider the learning style of the students. It must be acknowledged that learning style are highly influencing to the process of achieving an attainment. If teacher can meet the students learning style and their teaching style, it will produce sort kind of teaching and learning which are meaningful for the student. Hence, it helps the process of English mastery. Below are some aspects related to students’ learning style.
- Learning background
Students have their own learning background. It depends on the education institution that they have taken. Generally, in midwifery college in Denpasar, the students have various kinds of learning background. Half of students come from vocational school in which indicates that they are more practical. The next half come from senior high school and they are more theoretical. It depends on the approach used by teacher in classroom.
- Methods and techniques
According to the result of interview, the data revealed that students of midwifery college in Denpasar are willing to speak rather than reading or writing. This kind of phenomenon influences to the use of communicative language teaching method as well as techniques in it. Communicative language teaching is more emphasis on how the language is uttered or produced. This kind of techniques also will help to increase the students speaking ability in a short period of time. Moreover, some students argue that learning collaboratively is better for them. Working collaboratively will decrease their anxiety and encourage their active participation during the learning process which later might increase their attainment during the learning.
- The learners’ information
As well as learning style, leaners information is needed to collect information towards the learners. It also affects how the learning process will be done. Learners information about their current attainment as well as interest will improve the quality of learning in classroom. Below is information related to the learners’ information or needs.
- Level of English proficiency
The interview revealed that mostly the midwifery college students have the less-intermediate level of English proficiency. The reasons for this are varied. Some students argued that this is because of lack of English environment. The other argued this is because of lack of practice, the language is only used in classroom context.
- Interest of students
The learners who are varied in terms of socio economical background affect to the interest belonging to them. This interest is varied. Ones argued that, he/she enjoys the learning through reading, other argued that learning with practicing is more enjoyable. This kind of interest affect to the motivation of learners in learning of English.
According to the need analysis, it can be summarized that; (1). The midwifery students are in the need of English especially for specific purpose in midwifery practice; (2). The students are in the needs of English for communication with their patient as well as their partner in working; (3). The students have various characteristic of interest and learning style. The urge of learning English for communication, the syllabus that is arranged is more emphasis on ability to communicate using English. The activity will use communicative language teaching which is also emphasis on communication.
Assessingthe students is one of the most important thing in teaching and learning(Butler & Lee, 2010). The evaluation or assessment will reveal whether or not the learning has been run successfully. As well as in ESP learning, conducting evaluation is an inevitable thing to check whether or not the objectives of learning have been obtained. In this context, regarding the objective of English for midwifery, the assessment that is formed is communication-based. Communication-based assessment is a kind of assessment concerning with the ability of using language orally as a medium to convey message to other people.
In creating the assessment form, a blue print referring to the indicator as well as objectives of learning is developed. Everything that has been stated in the indicator must be contained by the blue print of assessment. Hence, the learning outcomes will be much better and has a qualified standard.
3. Closure
3.1. Conclusion
English for specific purposes plays a new and important role in several discipline or fields such as in medical especially midwifery. The development of the brave world requires new skills and knowledge to further struggle in the competition of the world. The existence of ESP such as English for midwifery is expected to increase the service as well as helping midwife in providing an optimal service to the client in medical service. Analyzing the needs through needs analysis consisting of gathering target and learning needs will help to produce a qualified instructional material and activity in ESP learning and teaching. At the end, this production of syllabus is expected to contribute to the ESP learning and teaching to further develop specific English in certain discipline.
3.2. Suggestion
Suggestion for ESP practitioners is to maximize the need analysis. It can be done through gathering specific information related to the discipline that will be invaded by English. The specific and rich need analysis will help to produce sort of qualified instructional material as well as syllabus and lesson plan.
Nah, sekian contoh makalah yang benar yang kami sajikan, semoga contoh makalah yang benar ini bermanfaat ya.