7 Alasan Kuliah di PKN STAN – Setelah lulus dari Sekolah menengah Atas (SMA), kamu akan dihadapkan pada banyak pilihan. Mau melanjutkan kuliah atau tidak? Kalau mau kuliah? kuliah dimana? habis biaya berapa? mampu enggak ya?
Inilah beberapa pertanyaan yang menghantui para lulusan SMA. Kegalauan ini juga saya rasakan ketika lulus SMA dulu. Berbagai pilihan universitas dengan jurusan dan program studi yang se-abrek membuat saya pusing 7 keliling. Tiap hari ada saja kakak-kakak mahasiswa yang datang ke sekolah untuk mempromosikan universitas dan program studi yang dia ambil. Mereka menjelaskan kelebihan tiap program studi, karier nanti setelah lulus dan macem-macem lainnya. Makin pusing!.
Ketika SNMPTN (jalur undangan dengan nilai raport) , saya memilih Universitas Brawijaya, Jurusan Matematika karena kecintaan saya terhadap matematika. Dengan passing grade yang tidak terlalu tinggi, saya optimis untuk lolos. Benar saja, saat pengumuman SNMPTN, saya dinyatakan lolos SNMPTN Universitas Brawijaya Jurusan Matematika. Tentu saya sangat senang sekali.
Namun kabar ini tidak terlalu menggembirakan, terutama bagi ibu saya. Disinilah saya dikenalkan dengan STAN (sekarang namanya PKN STAN). Ibu saya menjelaskan dengan panjang lebar tentang STAN, karier setelah lulus dan penghasilannya nanti. Di awal, saya tidak begitu tertarik karena jurusan yang ditawarkan sangat melenceng dari jurusan IPA selama di SMA. Saya ragu untuk kuliah disini. Tapi walau bagaimanapun juga, ibu saya meminta saya untuk mengikuti USM STAN, paling enggak untuk mencoba saja. Saya menuruti permintaan ibu saya. Namun malang, Tuhan tidak memberikan jalan untuk lolos. Tiba-tiba saya sakit ketika ujian tes tulis STAN berlangsung. Mungkin rejeki saya tidak disini. Akhirnya saya memantapkan niat untuk kuliah di jurusan matematika UB.
Hampir setahun setelah kejadian itu, saya dilanda kegalauan luar biasa. Kenapa? tentu kuliah di rantauan menghabiskan banyak biaya, kadang saya merasa menjadi beban orang tua, meski orang tua saya tidak pernah menyinggung masalah itu. Belum lagi jurusan saya ini terbilang “tidak populer” jika dibandingkan dengan jurusan lainnya. Karena itulah, saya berpikir bagaimana nanti setelah lulus tidak dapat kerja? belum lagi persaingan dengan jurusan-jurusan lain. Orang tua saya merasakan hal yang sama. Mulai sejak itu saya kembali memikirkan STAN. Orang tua saya sangat mendorong saya untuk pindah ke STAN.
Saya memantapkan akan mengikuti USM STAN sekali lagi. Meski sudah kuliah 1 tahun dengan nilai yang cukup memuaskan, saya harus merelakan itu jika memang saya lulus USM STAN. Benar saja, Tuhan mengijinkan saya untuk kuliah di Sekolah “Plat Merah” ini dengan kesempatan keduanya. Orang tua saya juga turut senang mendengar kabar ini.
Baca : Contoh Soal Tryout STAN Tahun 2017 dan Pembahasan Lengkap
Yang menjadi pertanyaan, apa yang membuat saya begitu gigih untuk memperjuangkan sekolah ini? sampai merelakan waktu satu tahun terbuang sia-sia?
Baik, disini akan saya jelaskan alasan saya untuk pindah ke Politeknik Keuangan Negara STAN.
7 Alasan Memilih Kuliah di PKN STAN
1. Minim biaya
Alasan pertama dan paling populer untuk memilih kuliah di PKN STAN adalah minim biaya alias terbebas dari biaya pendidikan. Kamu tidak akan dipungut biaya sepeserpun. Bandingkan dengan biaya kuliah semesteran di universitas negeri maupun swasta. Paling murah berkisar 1,5 juta dan ada yang sampai 20 juta. Uang kuliah semesteran saya dulu menembus 6 juta/bulan. Jauh sekali perbedaannya. Di PKN STAN, kamu hanya perlu mengeluarkan biaya untuk hidup seperti makan, pakaian, kost dan lain-lain. Jadi tidak pusing lagi dengan bayaran uang kuliah tiap semester.
2. Prestisius
Untuk dapat menjadi mahasiswa PKN STAN, kamu harus melalui serangkaian tes, seperti tes tulis, tes kebugaran dan tes TKD. Tentu kamu harus lolos semua tes itu. Satu saja yang gagal, maka kandaslah harapanmu untuk menjadi Mahasiswa “plat merah ini”. Persaingan untuk mendapatkanya juga sangat susah. Bayangkan, tahun 2015, jumlah peserta tahap I PKN STAN sebanyak 65.000 dan yang akan benar-benar menjadi mahasiswa PKN STAN hanyalah 3500. Begitu sulitnya mendapatkan sekolah ini sehingga siapapun yang berhasil menjadi mahasiswa PKN STAN merupakan kebanggan tersendiri bagi diri dan keluarganya.
3. 99.9% pasti bekerja
Mencari pekerjaan bukan perkara mudah saat ini, menurut BPS, 30% dari pengangguran saat ini disumbang lulusan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Lapangan kerja yang terbatas menjadi kendalanya. Bayangkan, berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk bisa lulus dari universitas? Lalu setelah lulus susah mencari pekerjaan? Tentu kamu tidak ingin menjadi seperti itu kan?. Di PKN STAN, kalian tidak akan jadi pengangguran, malahan menjadi rebutan oleh kementerian dan instansi di pemerintahan. Kenapa? Karena lulusan PKN STAN sudah terbukti siap bekerja di bidangnya masing-masing. Kamu sudah kuliah di PKN STAN dengan dibiayai oleh uang negara. Lucu rasanya jika kalian akan disia-siakan setelah lulus. Benar kan?
4. Tersebar di 12 Provinsi
Program Diploma I PKN STAN telah tersebar di 12 provinsi Indonesia meliputi Medan, Pekanbaru, Palembang, Balikpapan, Pontianak, Jakarta, Cimahi, Jogjakarta, Malang, Makasar, Manado dan Bali. Tentu ini merupakan keuntungan tersendiri, karena kalian tidak perlu jauh dari rumah sehingga mengurangi biaya hidup selama mengikuti pendidikan di PKN STAN. Kamu bisa menggunakan anggaran uangmu untuk lain-lain seperti pakaian dan uang saku sehari-hari.
5. Lulus langsung Nikah? Bisa!
Buat kamu yang sudah punya calon, ini adalah hal yang paling ditunggu. Untuk Diploma I PKN STAN memiliki masa pendidikan hanya 1 tahun, ditambah dengan Prajabatan, diklat teknis umum yang kira-kira memakan waktu 1 tahun. Paling tidak, cukup menunggu 2 tahun, kamu bisa “menghalalkan” pasanganmu. Secara ekonomi, kamu juga sudah sangat mapan untuk memulai rumah tangga karena sudah mendapatkan gaji dan tunjangan kinerja.
6. Gaji diatas rata-rata
Untuk penghasilan tidak perlu dirisaukan. Lulusan PKN STAN akan disebar ke berbagai instansi-instansi, khususnya di Kementerian Keuangan. Kementerian Keuangan sangat memperhatikan kesejahteraan pegawainya. Jika dibandingkan dengan kementerian lainnya, Pegawai Kementerian Keuangan memiliki gaji diatas rata-rata. Sangat cukup untuk hidup sejahtera. Apalagi bekerja dengan umur 20an dan sudah berpenghasilan. Itu sangat keren.
7. Pegawai Negeri Sipil menjadi idaman banyak orang
Tidak mudah untuk melamar menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk jalur umum yang menerima lulusan universitas, kamu harus bersaing dengan lulusan-lulusan perguruan tinggi lainnya. Belum lagi tes kompetensi dan lain-lain yang sangat panjang. Ditambah dengan moratorium penerimaan PNS oleh pemerintah menambah sulitnya jadi PNS. Sudah jadi rahasia umum, jika ingin jadi PNS, harus “nombok” ratusan juta kepada oknum tertentu. Tapi itu semua tidak berlaku bagi lulusan PKN STAN. PKN STAN melakukan penerimaan mahasiswa baru karena mereka memang membutuhkan tenaga-tenaga terampil yang akan mengisi di setiap instansi dalam kementerian Keuangan. Jadi bukan dikuliahkan lalu dianggurin begitu saja. Kementerian Keuangan masih memerlukan banyak pegawai untuk menggenjot penerimaan negara, utamanya di bidang pajak dan bea cukai. Kesempatan emas bagi kalian yang ingin menjadi PNS tanpa perlu mengeluarkan uang ratusan juta untuk menyuap oknum.
Jadi itulah alasan kenapa kamu harus kuliah di PKN STAN. Untuk itu, kamu harus mempersiapkan diri mulai dari sekarang dengan berlatih soal-soal USM PKN STAN. Semakin banyak berlatih, maka semakin besar peluangmu untuk menjadi bagian dari PKN STAN.
are you ready to be STANers?
Nice INPOHHH kakakakakak :v
terimakasih banyak kak
Terimakaai banyak atas informasinya kak berguna banget bagi para calon mahasiswa/i pkn stan
sama-sama dik 🙂